Wednesday, December 26, 2012

Semangat Mengukir Sejarah ( With Crazier 46 )


Sebuah cerita yang sedang ingin aku tuliskan tentang secuplik perjuangan mengukir impian bersama ITK 46.



#Disini kami mengawalinya

     Saat itu kali pertama kita berkumpul bersama di depan Gymnasium, waktu itu aku perkirakan sekitar jam 4 sore. Meskipun dengan jumlah yang tidak banyak pun tidak lengkap, tapi saat itu kami merasa sangat bahagia dengan kumpul tersebut. Aku menatapi satu persatu wajah-wajahnya, penuh sarat makna bahwa mereka lah yang akan menemani aku untuk mengemban amanah dari orangtuaku. Bahkan Suara-suara itupun akan selalu teringat  dan teringiang di telingaku saat satu persatu mereka memperkenalkan dirinya masing-masing.


#Momen Awal Membangun Kepercayaan

     Hari-haripun berlanjut hingga waktu yang mempertemukan kita semua dalam satu atap di perkuliahan perdana Crazier 46. Semuanya kita mulai dengan mata kuliah Daskua, hari dimana kami menentukan seorang pemimpin kelas alias “komti” dan orang yang cukup punya andil besar untuk mengupgrade ruhiyah kita yakni Ketua Rohis. Untuk pertama kalinya kami bermusyawarah untuk proses penentuannya, dan bagiku itu momen berharga bagaimana kita saling membangun kepercayaan dengan memberikan amanah kepada orang yang kita belum mengenalnya secara dekat bahkan bisa saling menerima segala pendapat yang kita utarakan masing-masing. Dan akhirnya sudah sepatutnya kita semua ucapkan banyak terima kasih buat Ferdy dan Riza yang telah menjalankan tugasnya dengan luar biasa, aku sangat merasakan pelayanan kalian sebagai pemimpin umat ITK 46, untuk sahabat-sahabat ITK 46 juga yang luar biasa saling mengerti untuk terus membangun kepercayaan di antara sisi-sisi perbedaan hati kita masing-masing.




#Dualisme Jenderal, Keduanya Bagiku Jenderal di Hati

     Kamipun melalui hari perdana seatap, layaknya sebuah keluarga yang di pertemukan setelah berpisah sangat lama dengan suka cita kami saling bercerita, berdiskusi, bercanda hanya sekedar ingin berbagi sepenggal kebahagiaan walaupun ada beberapa orang yang hanya memulainya dengan sebuah senyuman sapa halus. Dan akhirnya waktu jugalah yang memisahkan kebersamaan di hari itu. Kita masuki pada fase menurunkan adat istiadat yang telah terpola di ITK, yaitu fase pemilihan Seorang Jenderal atau lebih mudah kita sebut Ketua Angkatan. Jenderal itu bukan komti apalagi ketua rohis, di ITK Jenderal itu orang yang memiliki tanggung jawab besar memastikan setiap kepala yang ada di ITK 46 bisa menjalankan hidupnya seideal mungkin, seperti orangtua kepada anaknya aku mengkonotasikannya. Dan lebih sempitnya lagi dialah yang akan memimpin kami untuk bersama-sama memasuki sistem adat yang ada di ITK ( Ada bagian yang aku sangat tidak suka dengan sistem adat ini ). Pilihan itupun sudah kami lalui, namanya M. Syarif Harahap kawan seperjuangan di BEM TPB saat masa-masa TPB. Singkat cerita terjadi kekisruhan yang melanda prinsip masing-masing pribadi kami semua, hingga sedikit membuat kami terpecah belah hanya karena sebuah sistem adat ini. Namun bagiku saat itu bukanlah sebuah kekisruhan melainkan sebuah kedewasaan untuk memilih apa yang menurut kita anggap benar sesuai isi hati kita masing-masing, tapi perlu di garis bawahi kita harus saling bertoleransi terhadap kedewasaan itu dan Crazier bisa memahaminya seperti apa yang aku katakan itu. Pasca kekisruhan itu di angkatlah Nando Amarilis P sebagai penggantinya, jelas aku paham betul keduanya memiliki karakter berbeda dan perbedaan inilah yang membuat kondisi Dualisme Jenderal pun terjadi. Yah, memang setiap orang ada sisi kenyamanannya sendiri dengan warna karakter yang ada di ITK 46, jelas tidak mudah setiap orang untuk langsung beradaptasi dengan cepat dengan perubahan ini. Pada secuplik kisah ini aku dapat belajat banyak arti makna pemimpin dan pimpinan, aku tahu makna seorang jenderal, aku tahu banyak mengenal tentan kedewasaan. Dan akhirnya aku ingin kalian memaknai kisah ini seperti diriku yang dengan tegas mengatakan bahwasanya Keduanya Bagiku Jenderal di Hati. Keduanya yang akan masuk dalam setiap sejarah perjuangan kita masing-masing ketika berada di peraduan di kelas ITK 46.



Bersambung....

No comments:

Post a Comment