Sebuah cerita yang sedang ingin aku tuliskan tentang
secuplik perjuangan mengukir impian bersama ITK 46.
#Disini kami mengawalinya
Saat itu kali pertama kita berkumpul bersama di
depan Gymnasium, waktu itu aku perkirakan sekitar jam 4 sore. Meskipun dengan
jumlah yang tidak banyak pun tidak lengkap, tapi saat itu kami merasa sangat
bahagia dengan kumpul tersebut. Aku menatapi satu persatu wajah-wajahnya, penuh
sarat makna bahwa mereka lah yang akan menemani aku untuk mengemban amanah dari
orangtuaku. Bahkan Suara-suara itupun akan selalu teringat dan teringiang di telingaku saat satu persatu
mereka memperkenalkan dirinya masing-masing.
#Momen Awal Membangun Kepercayaan
Hari-haripun berlanjut hingga waktu yang
mempertemukan kita semua dalam satu atap di perkuliahan perdana Crazier 46.
Semuanya kita mulai dengan mata kuliah Daskua, hari dimana kami menentukan
seorang pemimpin kelas alias “komti” dan orang yang cukup punya andil besar
untuk mengupgrade ruhiyah kita yakni Ketua Rohis. Untuk pertama kalinya kami
bermusyawarah untuk proses penentuannya, dan bagiku itu momen berharga
bagaimana kita saling membangun kepercayaan dengan memberikan amanah kepada
orang yang kita belum mengenalnya secara dekat bahkan bisa saling menerima segala
pendapat yang kita utarakan masing-masing. Dan akhirnya sudah sepatutnya kita
semua ucapkan banyak terima kasih buat Ferdy dan Riza yang telah menjalankan
tugasnya dengan luar biasa, aku sangat merasakan pelayanan kalian sebagai
pemimpin umat ITK 46, untuk sahabat-sahabat ITK 46 juga yang luar biasa saling
mengerti untuk terus membangun kepercayaan di antara sisi-sisi perbedaan hati
kita masing-masing.
#Dualisme Jenderal, Keduanya Bagiku Jenderal di Hati
Kamipun melalui hari perdana seatap, layaknya sebuah
keluarga yang di pertemukan setelah berpisah sangat lama dengan suka cita kami
saling bercerita, berdiskusi, bercanda hanya sekedar ingin berbagi sepenggal
kebahagiaan walaupun ada beberapa orang yang hanya memulainya dengan sebuah
senyuman sapa halus. Dan akhirnya waktu jugalah yang memisahkan kebersamaan di
hari itu. Kita masuki pada fase menurunkan adat istiadat yang telah terpola di
ITK, yaitu fase pemilihan Seorang Jenderal atau lebih mudah kita sebut Ketua
Angkatan. Jenderal itu bukan komti apalagi ketua rohis, di ITK Jenderal itu
orang yang memiliki tanggung jawab besar memastikan setiap kepala yang ada di
ITK 46 bisa menjalankan hidupnya seideal mungkin, seperti orangtua kepada
anaknya aku mengkonotasikannya. Dan lebih sempitnya lagi dialah yang akan
memimpin kami untuk bersama-sama memasuki sistem adat yang ada di ITK ( Ada
bagian yang aku sangat tidak suka dengan sistem adat ini ). Pilihan itupun
sudah kami lalui, namanya M. Syarif Harahap kawan seperjuangan di BEM TPB saat
masa-masa TPB. Singkat cerita terjadi kekisruhan yang melanda prinsip
masing-masing pribadi kami semua, hingga sedikit membuat kami terpecah belah
hanya karena sebuah sistem adat ini. Namun bagiku saat itu bukanlah sebuah
kekisruhan melainkan sebuah kedewasaan untuk memilih apa yang menurut kita
anggap benar sesuai isi hati kita masing-masing, tapi perlu di garis bawahi
kita harus saling bertoleransi terhadap kedewasaan itu dan Crazier bisa
memahaminya seperti apa yang aku katakan itu. Pasca kekisruhan itu di angkatlah
Nando Amarilis P sebagai penggantinya, jelas aku paham betul keduanya memiliki
karakter berbeda dan perbedaan inilah yang membuat kondisi Dualisme Jenderal
pun terjadi. Yah, memang setiap orang ada sisi kenyamanannya sendiri dengan
warna karakter yang ada di ITK 46, jelas tidak mudah setiap orang untuk
langsung beradaptasi dengan cepat dengan perubahan ini. Pada secuplik kisah ini
aku dapat belajat banyak arti makna pemimpin dan pimpinan, aku tahu makna
seorang jenderal, aku tahu banyak mengenal tentan kedewasaan. Dan akhirnya aku
ingin kalian memaknai kisah ini seperti diriku yang dengan tegas mengatakan
bahwasanya Keduanya Bagiku Jenderal di Hati. Keduanya yang akan masuk dalam
setiap sejarah perjuangan kita masing-masing ketika berada di peraduan di kelas
ITK 46.
Bersambung....
No comments:
Post a Comment