Wednesday, December 26, 2012

Catatan Mahasiswa “ Director of Change “



Suatu peradaban bagaikan makhluk organis ; lahir,berkembang, matang, dan pada akhirnya mengalami proses kehancuran atau pemusnahan. Dari puing-puing  kehancuran itu, terjdi kelahiran peradaban yang baru, ini di mungkinkan karena terdpat kelompok minority creative yang mampu menjawab tantangan zaman. Dan kelompok itu adalah pemuda yang memang notabennya adalah mahasiswa, tetapi semakin kesini kelompok itu kian pudar dan meredup. Entah karena di sibukkan dengan hal-hal yang tidak penting atau terintegrasi akibat pemikiran-pemikiran barat yang mana sudah kita ketahui. Sehingga sekarang-sekarang ini tidak tampak lagi pergerakan mahasiswa yang nyata atau memang ada pergerakan tetapi tidak tepat dengan perkembangan zaman di masa sekarang. Kita tidak bisa lagi mengadopsi pergerakan-pergerakan mahasiswa saat masa orde lama, orde baru , maupun reformasi. Karena zaman mengalami kedinamisan yang sangat berbeda. Sudah saatnya kita bangkit kembali dengan konsep pergerakan yang memang di butuhkan untuk masa sekarang, untuk dapat memajukan bangsa ini yakni bangsa "INDONESIA" yang katanya bangsa kaya raya akan sumberdaya alamnya.
Jadi konsep pergerakan yang seperti apa??

*catatan akan berlanjut!!!

Menjadi Manusia Melancolis


Menjadi Manusia Melancolis



Akhir-akhir ini aku mulai menjadi seorang melancolis..
Sampai-sampai suara air hujan menjadi terlantun merdu..
Entah kenapa aku seakan terkena jiwa akut yang mudah tersentuh..
Padahal situasi politik kampus ataupun bangsa sedang panas membara..

Aku jadi heran dengan kondisi ini..
Aku khawatir kepekaan jiwa ini mulai pudar..
Aku khawatir pemikiran-pemikiran ini menjadi hambar tak punya makna untuk lingkungan sosial kampus dan bangsa..



Seperti orangtua yang terkena serangan struk mendadak,,
Aku menjadi mati tak mampu bergerak, bahkan hanya untuk sekedar melihat langit semuanya penuh warna namun  tanpa arti..
Segalanya penuh dengan warna perasaan, aku seakan menjadi orang yang mengerti mendalam...
Biarlah aku melebur, menyatu dengan perasaan, hingga datang kembali jiwa ksatria tangguh bermental baja...

Menaruh Harapan


Malam ini aku ingin sekali memasuki seluruh relung-relung hati kalian
Aku ingin sekali membedah otak-otak yang ada di kepala kalian
Kalian para pengambil kebijakan negeri ini
Hanya sekedar melihat, mengamati, memandangi tidak membuat hancur
Seperti ingin tahu lebih dalam apa saja yang ada di dalamnya
Aku hanya ingin menitipkan seuntai cerita rakyat di negeri ini
Melekat, menempel, memparasit di relung hati dan otak kalian
Kalian yang lebih tinggi ilmunya hingga di percaya memikul bumi pertiwi

Aku yakin ada setitik harapan
Dan aku ingin sekali menaruh harapan ini, karena prasangkaku yakin dengan dirimu
Bolehkah? Seuntai pemikiran ini ku kirimkan melalui surat cinta untuk kalian
Aku banyak menitip harapan ini untukmu semua
Biarlah ku menghilang, melebur, meresap ke dalam setiap pori-pori negeri

 
Aku ingin denyutku di rasakan  oleh mereka yang ku anggap senasib
Wahai langit ku rasa engkau bisa membawa awan harapan ini ke pusat negeri ini
Aku yakin, aku yakin, aku yakin...
Harapan itu akan aku perjuangkan untuk bumi pertiwi tercinta ini






                                                                                                                                                                              

Semangat Mengukir Sejarah ( With Crazier 46 )


Sebuah cerita yang sedang ingin aku tuliskan tentang secuplik perjuangan mengukir impian bersama ITK 46.



#Disini kami mengawalinya

     Saat itu kali pertama kita berkumpul bersama di depan Gymnasium, waktu itu aku perkirakan sekitar jam 4 sore. Meskipun dengan jumlah yang tidak banyak pun tidak lengkap, tapi saat itu kami merasa sangat bahagia dengan kumpul tersebut. Aku menatapi satu persatu wajah-wajahnya, penuh sarat makna bahwa mereka lah yang akan menemani aku untuk mengemban amanah dari orangtuaku. Bahkan Suara-suara itupun akan selalu teringat  dan teringiang di telingaku saat satu persatu mereka memperkenalkan dirinya masing-masing.


#Momen Awal Membangun Kepercayaan

     Hari-haripun berlanjut hingga waktu yang mempertemukan kita semua dalam satu atap di perkuliahan perdana Crazier 46. Semuanya kita mulai dengan mata kuliah Daskua, hari dimana kami menentukan seorang pemimpin kelas alias “komti” dan orang yang cukup punya andil besar untuk mengupgrade ruhiyah kita yakni Ketua Rohis. Untuk pertama kalinya kami bermusyawarah untuk proses penentuannya, dan bagiku itu momen berharga bagaimana kita saling membangun kepercayaan dengan memberikan amanah kepada orang yang kita belum mengenalnya secara dekat bahkan bisa saling menerima segala pendapat yang kita utarakan masing-masing. Dan akhirnya sudah sepatutnya kita semua ucapkan banyak terima kasih buat Ferdy dan Riza yang telah menjalankan tugasnya dengan luar biasa, aku sangat merasakan pelayanan kalian sebagai pemimpin umat ITK 46, untuk sahabat-sahabat ITK 46 juga yang luar biasa saling mengerti untuk terus membangun kepercayaan di antara sisi-sisi perbedaan hati kita masing-masing.




#Dualisme Jenderal, Keduanya Bagiku Jenderal di Hati

     Kamipun melalui hari perdana seatap, layaknya sebuah keluarga yang di pertemukan setelah berpisah sangat lama dengan suka cita kami saling bercerita, berdiskusi, bercanda hanya sekedar ingin berbagi sepenggal kebahagiaan walaupun ada beberapa orang yang hanya memulainya dengan sebuah senyuman sapa halus. Dan akhirnya waktu jugalah yang memisahkan kebersamaan di hari itu. Kita masuki pada fase menurunkan adat istiadat yang telah terpola di ITK, yaitu fase pemilihan Seorang Jenderal atau lebih mudah kita sebut Ketua Angkatan. Jenderal itu bukan komti apalagi ketua rohis, di ITK Jenderal itu orang yang memiliki tanggung jawab besar memastikan setiap kepala yang ada di ITK 46 bisa menjalankan hidupnya seideal mungkin, seperti orangtua kepada anaknya aku mengkonotasikannya. Dan lebih sempitnya lagi dialah yang akan memimpin kami untuk bersama-sama memasuki sistem adat yang ada di ITK ( Ada bagian yang aku sangat tidak suka dengan sistem adat ini ). Pilihan itupun sudah kami lalui, namanya M. Syarif Harahap kawan seperjuangan di BEM TPB saat masa-masa TPB. Singkat cerita terjadi kekisruhan yang melanda prinsip masing-masing pribadi kami semua, hingga sedikit membuat kami terpecah belah hanya karena sebuah sistem adat ini. Namun bagiku saat itu bukanlah sebuah kekisruhan melainkan sebuah kedewasaan untuk memilih apa yang menurut kita anggap benar sesuai isi hati kita masing-masing, tapi perlu di garis bawahi kita harus saling bertoleransi terhadap kedewasaan itu dan Crazier bisa memahaminya seperti apa yang aku katakan itu. Pasca kekisruhan itu di angkatlah Nando Amarilis P sebagai penggantinya, jelas aku paham betul keduanya memiliki karakter berbeda dan perbedaan inilah yang membuat kondisi Dualisme Jenderal pun terjadi. Yah, memang setiap orang ada sisi kenyamanannya sendiri dengan warna karakter yang ada di ITK 46, jelas tidak mudah setiap orang untuk langsung beradaptasi dengan cepat dengan perubahan ini. Pada secuplik kisah ini aku dapat belajat banyak arti makna pemimpin dan pimpinan, aku tahu makna seorang jenderal, aku tahu banyak mengenal tentan kedewasaan. Dan akhirnya aku ingin kalian memaknai kisah ini seperti diriku yang dengan tegas mengatakan bahwasanya Keduanya Bagiku Jenderal di Hati. Keduanya yang akan masuk dalam setiap sejarah perjuangan kita masing-masing ketika berada di peraduan di kelas ITK 46.



Bersambung....

Sunday, December 23, 2012

Indonesia Bersih dari Korupsi


                 Mahasiswa Bicara : 
Memperingati Hari Anti Korupsi

       Korupsi..Jangan heran jika mendengar kata ini kita merasa sudah  bosan, malas, atau seakan telinga kita menjadi tuli. Ini adalah sebuah fitrah di Indonesia! waduh korupsi menjadi sebuah fitrah bagi orang-orang Indonesia, sudah umum di setiap kalangan, atau bahkan jangan-jangan setiap anak Indonesia yang lahir bukan lagi fitrahnya suci atau bersih, melainkan fitrah sebagai korupsi. Ini bukan hal yang menjadi lucu tetapi aneh, harusnya kita mulai dari sekarang membangun paradigma baru bahwa korupsi itu bukan sebuah fitrah tapi sebuah penyakit mental. Penyakit ini harus kita berikan imun khusus kepada setiap bayi yang lahir di Indonesia, atau bisa di bilang hilangkan kata korupsi sedini mungkin. Karena korupsi itu penyakit mental, maka kita harus membentuk mental yang kuat untuk menjadikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan mental yang bersih jauh dari korupsi.
       Setelah sedikit banyak kita membahas tentang fitrah korupsi, Coba kita tengok dahulu, cerita tiada akhir pengkorupsian di indonesia. Pertama coba kita tengok kasus Dana Talangan Bank Century yang sampai sekarang masih kunjung tidak selesai, padahal jika kita lihat sudah ada langkah-langkah yang di lakukan mulai dari pembentukan pansus di DPR, penekanan publik sampai bentuk dukungan langsung ke KPK untuk segera menuntaskan masalah ini, bahkan ramai-ramai seluruh elemen berdemo untuk menuntut semua pihak yang terlibat dalam kasus ini segera di proses tanpa pandang buluh. Nyatanya sampai hari ini prosesnya seakan-akan berhenti, entah karena banyaknya kepentingan politik sehingga adanya tarik ulur di berbagai pihak yang memiliki kepentingan tanpa ada bentuk real penyelesaiannya.
Belum selesai kasus century, muncul kembali kasus-kasus besar skandal korupsi yang terjadi di Bangsa ini dari kasus pembangunan mega proyek Hambalang hingga kasus pembangunan Wisma Atlet. Sedikit menguraikan Kasus Hambalang, dimana masalh ini terjadi adalah melonjaknya anggaran proyek dari Rp. 125 miliar hingga mencapai Rp. 1,4 triliun dengan kondisi bangunan yang malah roboh. Jelas hal ini menjadi indikasi bahwa dana yang diserap tidak benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak jauh berbeda kasus Wisma Atlet juga di penuhi oleh bagi-bagi komisi sebuah proyek dengan memainkan pemenang tender dari sebuah perusahaan terkait pembangunan Wisma Atlet. Ironis jika kita telaah kembali mereka-mereka yang terlibat dan bermain di kasus-kasus besar korupsi ini adalah orang-orang intelektual bangsa yang secara rasional sudah berkecukupan, tetapi nyatanya mereka masih belum puas dengan menghalalkan korupsi sebagai cara memuaskan dirinya.
     Dari cerita singkat ini makanya saya menyimpulkan bahwa korupsi itu adalah penyakit mental, bagi orang-orang yang mentalnya tidak sehat seintelek apapun orangnya akan menganggap korupsi adalah hal biasa bahkan bisa di katakan menjadi sebuah fitrah. Konkrit sebagai kaum Muda yang menamakan dirinya Mahasiswa harus peka terhadap permasalahan korupsi yang terjadi di bangsa ini. Karena Mahasiswa merupakan agen intelektual yang memiliki mental bersih terjauhi dari penyakit mental “korupsi”. Banyak langkah real yang dapat kita lakukan untuk membangun imun dari penyakit korupsi ini, mulai dari menanamkan mental yang kuat dan bersih dengan mengedepankan kejujuran di setiap aktivitas kita semua ( kejujuran itu mahal, dan saya yakin mahasiswa akan menjaga nilai-nilai tersebut ), kepekaan terhadap permasalahan bangsa ini kita bisa lakukan dengan langkah nyata banyak aksi yang bisa kita jalankan dari bentuk tulisan, kita bisa audiensi dengan seluruh pihak, ataupun kita bisa turun aksi ke jalan. Semuanya bisa kita lakukan sesuai passion kita masing-masing, intinya apapun yang bisa kita lakukan mulai dari hal kecil sampai hal yang besar buat memusnahkan penyakit mental “korupsi” ini segera kita action. Indonesia menantikan senyuman indahnya untuk menatap negeri yang bersih dari korupsi dan Mahasiswalah yang harus ambil bagian untuk membuat senyuman-senyuman itu.

Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Anti Korupsi!

Muhammad Riandy / C54090069

Friday, December 21, 2012

Special For BEM FPIK 'Biru Bersatu" 2011/2012




Teruntuk Keluarga-Ku...
Para Pejuang BEM FPIK Kabinet ‘ Biru Bersatu ‘..
Ketahuilah, Keberadaan kalian di sini..
Bukanlah hanya kebetulan semata..
Tetapi adalah anugerah dan nikmat yang Allah berikan untuk kita semua...
Pertemuan kita di BEM ini bukan sekedar rekan kerja...
Ini adalah sebuah ikatan perjuangan....
Yang karenanya kita akan selalu terpaut untuk saling membantu, menjaga, mengingatkan, dan memahami....
Keluarga-KU… ikatan inilah yang slalu menjadi penyemangat di Jalan ini..
Jalan yang panjang, Jalan yang akan penuh batu kerikil yang menghadang...
Keluarga-KU jika kita sudah memiliki ikatan ini,,,
Maka tanyakan pada diri kita masing2, sudahkah kita mendoakannya hari ini,berbagi kebahagiaan, dan merasakan kesedihan2nya...
Keluarga-KU, lihatlah selalu wajah di kiri kanan kalian,, yang akan senantiasa menemani dalam perjuangan ini...
Ia tak akan lemah karena lemahnya orang-orang di sekitarnya…
Ia akan tetap semangat walaupun orang-orang tidak ada yang menyemangatinya…
Ia akan tetap tersenyum walaupun masalah menimpanya…
Ia akan tetap berjuang meski perjuangan itu panjang dan melelahkan..
Ia akan tetap ikhlas meski banyak orang yang menyanjungnya..
Karena Ia yakin semuanya akan indah pada akhirnya,,,
Suatu hari nanti…
Seseorang akan datang kepada kalian,,,dan mengatakan “ Terima kasih kwand Karena Acara BEM FPIK 20 tahun yang lalu  saya sekarang bisa menjadi seperti ini….